KATA PENGANTAR
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, perlu adanya penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan penyempurnaan modul SMP agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
dapat memenuhi kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan masyarakat sekitar.
Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, ditetapkanlah Peraturan MenteriPendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan MenteriPendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untukSatuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan pedomandalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP Terbukaini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalampembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi dan KompetensiDasar untuk mencapai kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP ini diharapkan siswa memilikikompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku.
Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah KurikulumTingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka masukan dan saran dari lapangan sangatdiharapkan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yangakan datang. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu pendidikan SMP mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman.
Substansi isi yang diuraikan pada setiap pokok bahasan menawarkan berbagai gagasan untuk dapat diuraikan siswa menjadi pemikiran-pemikiran yang mampu menumbuhkan inovasi baru. Dengan menggunakan buku ajar ( modul ), siswa akan dapat belajar dengan banyak cara dan mampu memaksimalkan potensi dirinya. Melalui upaya belajar marilah kita bersama-sama mempersiapkan diri menjemput era yang mutu dan berkualitas.
Semarang, juni 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................1
Daftar Isi...................................................................................................................3
Petunjuk Belajar.......................................................................................................4
TujuanPembuatanModul…......................................................................................5
Pendahuluan………………..........……………………..………………………….7
ISI
A. Gejala kemagnetan dan cara membuat magnet ..........................................8
1. Sifat kutub magnet….......................................................................8
2. Kemagnetan bumi…….....................................................................14
B. Pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi.......................................15
1. Medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik...............................15
2. Pemanfaatan kemagnetan....................................................................19
3. Gaya Lorentz.....................................................................................21
C. Induksi elektromagnetik..........................................................................23
1. Gaya gerak listrik induksi…..............................................................23
2. Generator dan dinamo......................................................................28
3. Transformator..........................................................................................29
Uji Kompetensi......................................................................................................31
Kunci Jawaban.................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................39
PETUNJUK BELAJAR
Buku ini memuat sepuluh modul untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Kelas IX Semester 2. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar di luar TKB. Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya.
2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB atau diluar TKB.
3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul ini adalah sebagai berikut :
a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Ilmu Pengetahaun Alam Kelas IX sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama.
b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan materi pokoknya dan uraian materinya.
c. Bila dalam mempelajari tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan temanteman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu tanyakan pada guru pamong di TKB atau guru bina pada waktu tatap muka.
d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakanlah tugas-tugas yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada buku tulis Kamu.
e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh guru bina atau guru pamong. f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 65 Kamu dapat mempelajari modul berikutnya.
4. Urutan kegiatan di atas Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari modul ini.
Selamat Belajar!
TUJUAN PEMBUATAN MODUL
Adapun tujuan dari pembuatan modul ini, antara lain :
v Memudahkan siswa dan guru dalam belajar dan memahami materi pokok bahasan.
v Memuat tentang rangkuman materi yang singkat, padat dan jelas.
v Membantu siswa untuk mengembangkan evaluasi belajar.
MODUL SMP
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas : IX
Semester : 2
Waktu : 12 x 40 menit
KEGIATAN SISWA
KEMAGNETAN |
Penulis:
Muhmmad Anis Zakaria (09330111)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2011
A. PENDAHULUAN
Selamat atas keberhasilanmu dalam menyelesaikan modul Energi dan Daya Listrik, semoga tetap siap dan sehat wal’afiat untuk kembali mempelajari modul.
Pada modul ini akan dibahas tentang magnet dan sifat-sifatnya, terdiri dari 3 kegiatan :
Kegiatan 1 : gejala kemagnetan dan cara membuat magnet
Waktu untuk mempelajari 4 x 40 menit
Kegiatan 2 : pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi
Waktu untuk mempelajari 4 x 40 menit
Kegiatan 3 : konsep induksi elektromagnetik
Waktu untuk mempelajari 4 x 40 menit
Waktu : Dalam ke tiga kegiatan tersebut, sudah termasuk waktu untuk
mengerjakan tugas dan tes akhir modul
Untuk mempelajari kegiatan-kegiatan ini Kamu harus menyiapkan alat dan bahan seperti magnet, benda-benda logam dan bukan logam (besi, plastik), penggaris kompas, paku besar, paku kecil,kawat tembaga, baterai. dan tiang pendek (statif) untuk menggantungkan magnet. Supaya Kamu dapat menguasai materi dalam modul ini bacalah dengan teliti dan mempraktekkannya. Kamu pasti bisa mempelajarinya dengan cepat, karena materinya mudah dan pasti menyenangkan. Sekarang mari kita mulai dengan kegiatan yang pertama.
Selamat belajar.
KEMAGNETAN
- Kegiatan 1
Standar Kompetensi
Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.
Indikator
1. Menunjukkan sifat kutub magnet.
2. Menjelaskan cara membuat magnet dan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan.
3. Memaparkan teori kemagnetan bumi.
KEMAGNETAN BAHANKita dapat menggolongkan benda berdasarkan sifatnya. Pernahkah kamu melihat benda yang dapat menarik benda logam lain? Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetik. Benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda nonmagnetik.Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan ada yang ditarik secara lemah. Oleh karena itu, benda dikelompokkan menjadi tiga, yaitu benda feromagnetik, benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang ditarik kuat oleh magnet disebut benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik. Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang ditolak oleh magnet dengan lemah disebut benda diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Cobalah mengingat kembali teori partikel zat di kelas VII. rinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.
1. Membuat Magnet dengan Cara MenggosokBesi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
_
Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Setelah kita dapat membuat magnet tentu saja ingin menyimpannya. Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertu- juan untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk rantai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya.
Kita sudah mengetahui benda magnetik dapat dijadikan magnet. Sebaliknya magnet juga dapat dihilangkan kemagnetannya. Bagaimana caranya? Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet dipanaskan, dipukul-pukul, dan dialiri arus listrik bolak-balik. Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.
KUTUB MAGNET
Di awal bab ini kamu sudah mengenal istilah kutub magnet. Selanjutnya di bagian ini kamu akan lebih memperdalam sifat-sifat kutub magnet. Jika magnet batang ditaburi serbuk besi atau paku- paku kecil, sebagian besar serbuk besi maupun paku akan melekat pada kedua ujung magnet. Bagian kedua ujung magnet akan lebih banyak serbuk besi atau paku yang menempel daripada di bagian tengahnya. Hal itu menunjukkan bahwa gaya tarik magnet paling kuat terletak pada ujung-ujungnya. Ujung magnet yang memiliki gaya tarik paling kuat itulah yang disebut kutub magnet. Bagai- manakah menentukan jenis kutub magnet? Sebuah magnet batang yang tergantung bebas dalam keadaan setimbang, ujung-ujungnya akan menunjuk arah utara dan arah selatan bumi. Ujung magnet yang menunjuk arah utara bumi disebut kutub utara magnet. Sebaliknya, ujung magnet yang menunjuk arah selatan bumi disebut kutub selatan magnet. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah utara bumi atau geografis disebut kompas. Kompas merupakan magnet jarum yang dapat bergerak bebas pada sebuah poros. Pada keadaan setimbang salah satu ujung magnet jarum menunjuk arah utara dan ujung lainnya menunjuk arah selatan. Kamu sudah mengetahui bahwa magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila dua kutub magnet didekatkan akan saling mengadakan interaksi. Jenis interaksi bergantung jenis-jenis kutub yang berdekatan. Apakah yang terjadi jika kutub utara sebuah magnet didekatkan dengan kutub utara magnet lain? Atau sebaliknya, apakah yang terjadi jika kutub utara sebuah magnet didekatkan dengan kutub selatan magnet lain?
Untuk mengetahui interaksi antarkutub dua magnet, cobalah melakukan kegiatan berikut secara berkelompok. Sebelumnya, bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2 laki-laki dan 2 perempuan.
Tujuan: Mengetahui interaksi antarkutub
Alat dan Bahan:
- Magnet batang alnico
- Benang
- Spidol
- Statif
- benang
- magnet
- magnet kertas
Cara Kerja:
1. Ikatlah sebuah magnet batang di tengah-tengahnya dan gantungkan pada statif.
2. Setelah dalam keadaan seimbang, dekati kutub magnet dengan kutub sejenis magnet yang lain.
3. Amatilah keadaan magnet.
4. Ulangi cara kerja nomor 2-3, tetapi menggunakan kutub magnet yang berlawanan jenis.
Pertanyaan:
1. Apa yang terjadi jika dua kutub sejenis berinteraksi atau berdekatan?
2. Apa yang terjadi jika dua kutub berlawanan jenis berinteraksi?
3. Nyatakan kesimpulan kelompokmu di buku kerjamu.
Kamu sudah melakukan kegiatan berupa menginteraksikan dua magnet; jika kutubnya senama akan saling menolak tetapi jika kutubnya berbeda akan saling menarik. Pada saat dua magnet terpisah jarak yang jauh, belum terasa adanya gaya tarik atau gaya tolak. Makin dekat kedua magnet, makin terasa kuat gaya tarik atau gaya tolaknya.
Jika di sekitar magnet batang diletakkan benda-benda mag- netik, benda-benda itu akan ditarik oleh magnet. Makin dekat dengan magnet, gaya tarik yang dialami benda makin kuat. Makin jauh dari magnet makin kecil gaya tarik yang dialami benda. Ruang di sekitar magnet yang masih terdapat pengaruh gaya tarik magnet disebut medan magnet. Pada tempat tertentu benda tidak mendapat penga- ruh gaya tarik magnet. Benda yang demikian dikatakan berada di luar medan magnet. Medan magnet tidak dapat dilihat dengan mata. Namun, keberadaan dan polanya dapat ditunjukkan.
Garis-garis yang menggambarkan pola medan magnet di- sebut garis-garis gaya magnet. Garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan satu sama lainnya. Garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara, masuk (menuju) ke kutub selatan. Makin banyak jumlah garis-garis gaya magnet makin besar kuat medan magnet yang dihasilkan. Apapun bentuknya sebuah magnet memiliki medan magnet yang digambar berupa garis lengkung.
Dua kutub magnet yang tidak sejenis saling berdekatan pola medan magnetnya juga berupa garis lengkung yang keluar dari kutub utara magnet menuju kutub selatan magnet. Bagaimanakah kerapatan pola medan magnet dua kutub magnet yang makin berdekatan?
Pada dua kutub magnet yang tak sejenis, garis-garis gaya magnetnya keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet lain. Itulah sebabnya dua kutub magnet yang tidak sejenis saling tarik-menarik.
Pada dua kutub magnet yang sejenis, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara masing-masing cenderung saling menolak. Mengapa? Karena arah garis gaya berlawanan, terjadilah tolak-menolak antara garis-garis gaya yang keluar kedua kutub utara magnet. Hal itulah yang menyebabkan dua kutub yang sejenis saling menolak.
Latihan
1. Apakah perbedaan antara kutub utara dan kutub selatan sebuah magnet?
2. Sebutkan dua sifat-sifat kutub magnet yang saling berdekatan.
3. Apakah yang dimaksud medan magnet?
4. Bagaimanakah pengaruh jumlah garis gaya magnet terhadap kekuatan magnet?
KEMAGNETAN BUMI
1. Bumi Sebagai Magnet
Kamu sudah mengetahui sebuah magnet batang yang tergantung bebas akan menunjuk arah tertentu. Pada bagian ini, kamu akan mengetahui mengapa magnet bersikap seperti itu. Pada umumnya sebuah magnet terbuat dari bahan besi dan nikel. Keduanya memiliki sifat kemagnetan karena tersusun oleh magnet- magnet elementer. Batuan-batuan pembentuk bumi juga mengan- dung magnet elementer. Bumi dipandang sebagai sebuah magnet batang yang besar yang membujur dari utara ke selatan bumi. Mag- net bumi memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan selatan. Kutub utara magnet bumi terletak di sekitar kutub selatan bumi. Adapun kutub selatan magnet bumi terletak di sekitar kutub utara bumi. Magnet bumi memiliki medan magnet yang dapat memengaruhi jarum kompas dan magnet batang yang tergantung bebas.
Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis leng- kung yang berasal dari kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi. Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah utara-selatan geografis. Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geografis. Adakah pengaruh penyimpangan magnet bumi terhadap jarum kompas?
2. Deklinasi dan Inklinasi
Ambillah sebuah kompas dan letakkan di atas meja dengan penunjuk utara (N) tepat menunjuk arah utara. Amatilah kutub utara jarum kompas. Apakah kutub utara jarum kompas tepat menunjuk arah utara (N)? Berapakah sudut yang dibentuk antara kutub utara jarum kompas dengan arah utara (N)?
Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat menunjuk arah utara dengan tepat. Penyim- pangan jarum kompas itu terjadi karena letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis disebut deklinasi (Gambar 11.15). Pernahkah kamu memerhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi ka- rena garis-garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas me- nyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi (Gambar 11.16). Alat yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator.
Kegiatan 2
Standar Kompetensi
Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi.
Indikator
1. Menjelaskan cara kerja elektromagnetik dan penerapannya dalam beberapa produk teknologi.
2. Menemukan penggunaan gaya Lorentz pada beberapa alat listrik sehari-hari.
3. Menyadari pentingnya pemanfaatan kemagnetan dalam produk teknologi
Materi
MEDAN MAGNET DI SEKITAR ARUS LISTRIK
Tujuan belajarmu adalah dapat:
menjelaskan sifat medan magnet di sekitar kawat berarus listrik.
Arah penyimpangan magnet jarum kompas ketika berada di sekitar arus listrik dapat diterang- kan sebagai berikut.
Anggaplah arus listrik terletak di antara telapak tangan kanan dan magnet jarum kompas. Jika arus listrik searah dengan keempat jari, kutub utara magnet jarum akan me- nyimpang sesuai ibu jari. Cara penentuan arah sim- pangan magnet jarum kom- pas demikian disebutkai- dah telapak tangan kanan.
Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ke- tika akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.
Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Bagaimanakah menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik?
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.
1. Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
Gejala penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Arah medan magnet yang ditimbulkan arus listrik dapat diterangkan melalui aturan atau kaidah berikut. Anggaplah suatu peng- hantar berarus listrik digenggam tangan kanan. Perhatikan Gambar
11.18. Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet yang timbul searah keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut kaidah tangan kanan menggenggam.
Tugas Individu !
Rancanglah suatu kegiatan untuk membuktikan adanya medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik. Peralatan yang tersedia antara lain serbuk besi, penghantar, kertas, dan baterai. Gambarlah sketsa model kegiatanmu.
2. Solenoida
Pada uraian sebelumnya kamu sudah mempelajari medan magnet yang timbul
pada penghantar lurus. Bagaimana jika peng- hantarnya melingkar dengan jumlah banyak? Sebuah penghantar melingkar jika dialiri arus listrik akan menghasilkan medan listrik seperti Gambar 11.19. Penghantar melingkar yang berbentuk kumparan panjang disebut solenoida. Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoida akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Tahukah kamu mengapa demikian?
Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya kumparan. Garis-garis gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
ELEKTROMAGNET
Tujuan belajarmu adalah dapat:
menjelaskan cara kerja elektromagnet dan penerapannya dalam bebera- pa teknologi.
Masih ingatkah kamu cara membuat magnet menggunakan arus listrik? Di bagian ini kamu akan lebih mendalami tentang magnet listrik tersebut. Magnet listrik atau elektromagnet sangat erat hubungannya dengan solenoida.
Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida berarus listrik tidak terlalu kuat. Agar medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bertambah kuat, maka di dalamnya harus dimasukkan inti besi lunak. Besi lunak merupakan besi yang tidak dapat dibuat menjadi magnet tetap. Solenoida berarus listrik dan dilengkapi de- ngan besi lunak itulah yang dikenal sebagai elektromagnet.
1. Faktor yang Memengaruhi Kekuatan Elektromagnet
Apakah yang memengaruhi besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet? Sebuah elektromagnet terdiri atas tiga unsur penting, yaitu jumlah lilitan, kuat arus, dan inti besi.
Makin banyak lilitan dan makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar medan magnet yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang dihasilkan elektromagnet juga tergantung pada inti besi yang digunakan. Makin besar (panjang) inti besi yang berada dalam solenoida, makin besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet. Jadi kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung besar kuat arus yang mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang digunakan.
Elektromagnet menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Elektromagnet juga mempunyai dua kutub yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
Dibandingkan magnet biasa, elektromagnet banyak mempu- nyai keunggulan. Karena itulah elektromagnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan elektromagnet antara lain sebagai berikut.
a. Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang besar dengan cara mengubah salah satu atau ketiga dari kuat arus listrik, jumlah lilitan dan ukuran inti besi.
b. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara memutus dan menghubungkan arus listrik meng- gunakan sakelar.
c . Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
d. Letak kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik.
Kekuatan elektromagnet akan bertambah, jika:
a. arus yang melalui kumparan bertambah,
b. jumlah lilitan diperbanyak,
c. memperbesar/memperpanjang inti besi
2. Kegunaan Elektromagnet
Beberapa peralatan sehari-hari yang menggunakan elektromagnet antara lain seperti berikut.
a. Bel listrik
Bel listrik terdiri atas dua elektromagnet dengan setiap solenoida dililitkan pada arah yang berlawanan (perhatikan Gambar11.21).
Apabila sakelar ditekan, arus listrik akan mengalir melalui solenoida. Teras besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel (lonceng) menghasilkan bunyi. Tarikan kepingan besi lentur oleh elektromagnet akan me- misahkan titik sentuh dan sekrup pengatur yang berfungsi sebagai interuptor. Arus listrik akan putus dan teras besi hilang kemag- netannya. Kepingan besi lentur akan kembali ke kedudukan semula. Teras besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel (lonceng) menghasilkan bunyi kembali. Proses ini berulang-ulang sangat cepat dan bunyi lonceng terus terdengar.
b. Relai
Relai berfungsi sebagai sakelar untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang besar pada rangkaian lain dengan menggunakan arus listrik yang kecil. Ketika sakelar S ditutup arus listrik kecil mengalir pada kumparan. Teras besi akan menjadi magnet (elektromagnet) dan menarik kepingan besi lentur. Titik sentuh C akan tertutup, menyebabkan rangkaian lain yang mem- bawa arus besar akan tersambung. Apabila sakelar S dibuka, teras besi hilang kemagnetannya, keping besi lentur kembali ke kedudukan semula. Titik sentuh C terbuka dan rangkaian listrik lain terputus.
c. Telepon
Telepon terdiri dari dua bagian yaitu bagian pengirim (mikrofon) dan bagian penerima (telepon). Prinsip kerja bagian mikrofon adalah mengubah gelombang suara menjadi getaran- getaran listrik. Pada bagian pengirim ketika seseorang berbicara akan menggetarkan diafragma aluminium. Serbuk-serbuk karbon yang terdapat pada mikrofon akan tertekan dan menyebabkan hambatan serbuk karbon mengecil. Getaran yang berupa sinyal listrik akan mengalir melalui rangkaian listrik.
Prinsip kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi. Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon diterima oleh pesawat telepon. Apabila sinyal listrik berubah-ubah mengalir pada kumparan, teras besi akan menjadi elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah (perhatikan Gambar 11.23). Dia- fragma besi lentur di hadapan elektromagnet akan ditarik dengan gaya yang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan diafragma bergetar. Getaran diafragma memengaruhi udara di hadapannya, sehingga udara akan dimampatkan dan direnggangkan. Tekanan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi yang dikirim melalui mi- krofon.
d. Katrol Listrik
Elektromagnet yang besar digunakan untuk mengangkat sampah logam yang tidak terpakai. Apabila arus dihidupkan katrol listrik akan menarik sampah besi dan memindahkan ke tempat yang dikehendaki. Apabila arus listrik dimatikan, sampah besi akan jatuh. Dengan cara ini sampah yang berupa tembaga, aluminium, dan seng dapat dipisahkan dengan besi.
Kebaikan katrol listrik adalah:
a. mampu mengangkat sampah besi dalam jumlah besar
b. dapat mengangkat/memindahkan bongkahan besi yang tanpa rantai
c . membantu memisahkan antara logam feromagnetik dan bukan feromagnetik.
GAYA LORENTZ
Di depan telah dijelaskan bahwa kawat berarus listrik menimbulkan medan magnet. Apakah yang terjadi jika kawat berarus listrik berada dalam medan magnet tetap?
Interaksi medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet tetap akan menghasilkan gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapat hubungan antara arus listrik, medan magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan besaran-besaran itu ditemukan oleh fisikawan Belanda, Hendrik Anton Lorentz (1853-1928). Dalam penyelidikan- nya Lorentz menyimpulkan bahwa besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan kuat arus, kuat medan magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz, gaya tersebut disebut gaya Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz dirumuskan.
Dengan: F = B . I . l
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet makin besar. Kawat panjangnya 2 m berada tegak lurus dalam medan magnet 20 T. Jika kuat arus listrik yang mengalir 400 mA, berapakah besar gaya Lorentz yang dialami kawat?
Penyelesaian:
Diketahui: l = 2 m
B = 20 T
I = 400 mA = 0,4 A
Ditanya: F = … ?
Jawab: F = l . I . B
= 2 . 0,4 .20
= 16 N
Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arahmedan magnet.
Untuk menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan kanan. Caranya rentangkan ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian hingga membentuk sudut 90 derajat (saling tegak lurus). Jika ibu jari menunjukan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F). Dalam bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus mendekati pembaca diberi simbol. Adapun arah yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol. Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan komputer. Adapun, contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.
Istilah – istilah penting
interuptor : pemutus arus.
kemagnetan : gejala fisika pada bahan yang memiliki kemampuan menimbulkan medan magnet.
kutub magnet : kedua ujung besi (magnet) yang paling kuat daya tariknya.
magnet elementer : bagian terkecil dari magnet yang masih mempunyai sifat magnet.
motor listrik : alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
solenoida : kumparan yang panjang.
Kegiatan 3
Standar Kompetensi
Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
Menerapkan konsep induksi elektromagnetik untuk menjelaskan prinsip kerja
beberapa alat yang memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik.
Indikator
1. Menjelaskan hubungan antara pergerakan garis medan magnetik dengan terjadinya gaya gerak listrik induksi melalui percobaan.
2. Menjelaskan prinsip kerja generator dan dinamo secara sederhana.
3. Menjelaskan secara kualitatif prinsip sederhana cara kerja transformator.
4. Mendeskripsikan kegunaan trafo dalam kehidupan sehari-hari.
Materi
Arus Induksi
Pada pembahasan mengenai magnet telah kita pelajari tentang penemuan Oersted bahwa disekitar penghantar berarus listrik terdapat medan magnet. Penemuan tersebut menunjukkan ada hubungan antara arus listrik dengan medan magnet. Michael Faraday berhasil menemukan adanya arus listrik yang ditimbulkan oleh medan magnet. Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik) melalui eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang dapat digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan tersebut.
Ø Ketika kutub utara magnet batang digerakkan masuk ke dalam kumparan, jumlah garis gaya-gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan bertambah banyak. Bertambahnya jumlah garis-garis gaya ini menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan.
Ø Ketika kutub utara magnet batang digerakkan keluar dari dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet yang terdapat di dalam kumparan berkurang. Berkurangnya jumlah garis-garis gaya ini juga menimbulkan GGL induksi pada ujung-ujung kumparan. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir dan menggerakkan jarum galvanometer.
Ø Ketika kutub utara magnet batang diam di dalam kumparan, jumlah garis-garis gaya magnet di dalam kumparan tidak terjadi perubahan (tetap). Karena jumlah garis-garis gaya tetap, maka pada ujung-ujung kumparan tidak terjadi GGL induksi. akibatnya, tidak terjadi arus listrik dan jarum galvanometer tidak bergerak.
Apabila kutub sebuah magnet dimasukkan ke dalam sebuah kumparan. Maka garis-garis gaya magnetyang masuk ke dalam kumparan itu bertambah banyak. Sebaliknya bila kutub magnet dikeluarkan dari dalam kumparan, garis-garis gaya magnet di dalam kumparan berkurang. Dengan adanya perubahan jumlah garis gaya yang masuk ke dalam kumparan menyebabkan pada ujung-ujung kumparan timbul GGL induksi.
Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa GGL induksi dapat terjadi pada kedua ujung kumparan jika di dalam kumparan terjadi perubahan jumlah garis-garis gaya magnet (fluks magnetik). Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnetdisebut induksi elektromagnetik. GGL induksi yang ditimbulkan menyebabkan arus listrik mengalir sehingga menggarakkan jarum galvanometer.
Melalui percobaannya Faraday menemukan bahwa jika jumlah garis-garis gaya magnet yang melingkupi sebuah kumparan berubah banyaknya maka pada ujung-ujung kumparan akan terjadi gaya gerak listrik (GGL) atau beda potensial listrik. Selanjutnya jika ujng-ujung kumparan itu dihubungkan dengan penghantar maka melalui penghantar akan mengalir arus listrik bolak-balik (AC). GGL yang ditimbulkan sebagai akibat induksi magnet disebut GGL induksi, dan arus listrik yang mengalis karena adanya GGL induksi disebut arus listrik induksi.
1. Gaya Garak Induksi (GGL) Induksi
Fluks magnetik (Φ = phi) adalah jumlah garis gaya magnet yang menembus suatu bidang secara tegak lurus.
Menurut Michael Faraday “jika terjadi perubahan jumlah garis gaya magnet yang terkurung di dalam kumparan menyebabkan timbulnya beda potensial pada ujung-ujung kumparan yang dinamakan GGL induksi.”
GGL induksi adalah beda potensial pada ujung-ujung penghantar yang ditimbulkan oleh adanya perubahan jumlah garis gaya magnet (fluks magnetik) yang masuk ke dalam kumparan. GGL induksi dapat menimbulkan arus induksi yang arahnya bolak-balik (arus AC).
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi GGL induksi :
a. Jumlah lilitan kawat kumparan
Semakin banyak jumlah lilitan kumparan, maka GGL induksi yang ditimbulkan semakin besar.
b. Kecepatan gerak magnet (perubahan jumlah fluks magnetik)
Semakin besar perubahan jumlah garis gaya magnet/fluks magnetik dalam kumparan, maka GGL induksi yang ditimbulkan semakin besar.
c. Kekuatan magnet (intensitas magnet)
Semakin besar intensitas magnet yang digunakan, maka GGL induksi yang ditimbulkan semakin besar.
d. Inti besi dalam kumparan
Adanya inti besi dalam kumparan, akan memperbesar GGL induksi yang ditimbulkan.
2) Cara memperbesar GGL induksi
GGL induksi dapat diperbesar dengan cara :
a. Menambah jumlah lilitan
b. Memperbesar gerak magnet
c. Memperbesar medan magnet
d. Menambah inti besi lunak dalam kumparan
3) Besar GGL induksi
Besar GGL induksi yang timbul pada ujung-ujung kumparan dapat dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
Rumus GGL induksi :
εind = −N
Keterangan :
εind = GGL induksi (volt)
N = jumlah lilitan
= perubahan jumlah garis gaya magnet ( weber)
= selang waktu (sekon)
4) Cara-cara menimbulkan GGL induksi
a. Menggerakkan magnet masuk dan keluar kumparan
Dengan menggerakkan magnet batang masuk dan keluar kumparan, menyebabkan garis gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan berubah banyaknya. Perubahan jumlah garis gaya magnet tersebut menyebabkan timbulnya GGL induksi pada ujung-ujung kumparan.
b. Memutar magnet di depan kumparan
Dengan memutar magnet di depan kawat kumparan menyebabkan perubahan jumlah garis gaya magnet, yang masuk ke dalam kumparan sehingga menimbulkan GGL induksi.
c. Memutar kumparan di dalam medan magnet
Dengan memutar kumparan dalam medan magnet, menyebabkan adanya perubahan jumlah garis gaya magnet yang mempengaruhi kumparan sehingga terjadi GGL induksi.
d. Menyambung dan memutus arus searah (DC) atay mengalirkan arus bolak-balik pada kumparan primer untuk menginduksi kumparan sekunder
Dengan cara menyambung dan memutus arus searah (DC) atau mengalirkan arus bolak-balik (AC) padsa kumparan primer maka pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul GGL induksi.
5) Cara menentukan arah arus induksi
Jika magnet batang didekatkan, pada ujung kumparan timbul kutub magnet yang melawan/menolak kutub magnet dari batang (pada ujung kumparan yang didekati timbul kutub yang sejenis dengan kutub magnet yang didekatkan).
Jika magnet batang dijauhkan pada ujung kumparan timbul kutub magnet yang menarik kutub magnet batang (pada ujung kumparan timbul kutub yang berlawanan dengan magnet batang).
2. Generator / Dinamo
Generator / dinamo adalah alat pembangkit arus bolak-balik (AC) dan alat untuk mengubah energi kinetik menjadi energi listrik.
Bagian-bagian dinamo adalah sebagai berikut :
a. Rotor : bagian yang bergerak/berputar
b. Stator : bagian yang diam
Prinsip kerja dinamo adalah kumparan berputar di dalam medan magnet atau magnet berputar diantara kumparan.
1) Macam-macam generator/dinamo
a. Generator arus bolak-balik (AC)
Komponen-komponennya :
Ø Kutub-kutub magnet sebagai stator
Ø Kumparan sebagai rotor
Ø 2 buah cincin
Ø 2 sikat karbon
b. Generator arus searah (DC)
Pada generator arus searah (DC), 2 bagian cincin geser diganti dengan cincin belah (komutator). Cara memperbesar GGL induksi pada generator/dinamo :
· Mempercepat putaran rotor
· Memperbanyak jumlah lilitan
· Memperbesar kekuatan magnet
· Memberi inti besi dalam kumparan
Untuk menggerakkan rotor pada generator atau mesin pembangkit listrik dapat menggunakan beberapa macam sumber energi, antara lain :
v Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
v Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
v Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
v Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
v Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
v Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB)
3. Transformator (Trafo)
Transformator adalah alat untuk mengubah (menaikkan / menurunkan ) tegangan arus bolak-balik. Ada 2 macam trafo yaitu :
1) Trafo step-up : fungsinya untuk menaikkan tegangan
(dari tegangan rendah ke tegangan tinggi)
2) Trafo step-down : fungsinya untuk menurunkan tegangan
(dari tegangan tinggi ke tegangan rendah)
Pada trafo ada 2 macam kumparan :
1) Kumparan primer, yaitu kumparan yang dihubungkan dengan sumber tegangan.
2) Kumparan sekunder, yaitu kumparan yang menghasilkan arus
Bagian-bagian trafo / keterangan :
Vp = tegangan primer
Vs = tegangan sekunder
Np = jumlah lilitan kumparan primer
Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder
Ip = kuat arus kumparan primer (arus input)
Is = kuat arus kumparan sekunder (arus output)
Perbedaan trafo step-up dengan trafo trafo step-down
Hubungan antara jumlah lilitan (N), tegangan (V) dan kuat arus (I) :
Jumlah lilitan (N) berbanding lurus dengan tegangan (V) :
Rumus : =
Jumlah lilitan (N) dan tegangan (V) berbanding terbalik dengan kuat arus (I)
Rumus : =
Prinsip kerja transformator :
1) Jika kumparan primer dihubungakan dengan sumber tegangan arus bolak-balik, maka pada kumparan primer timbul perubahan jumlah garis gaya magnet.
2) Perubahan jumlah garis gaya magnet dari kumparan primer menginduksi kumparan sekunder sehingga timbul arus bolak-balik pada kumparan sekunder.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan transformator :
1) Transformator tidak dapat digunakan untuk mengubah tegangan arus searah (DC)
2) Transformator tidak dapat memperbesar daya listrik
Pada trafo ideal :
1) Mempunyai efisiensi 100 %
2) Energi yang masuk kumparan primer (Wp) = energi yang masuk kumparan sekunder (Ws)
Wp = Ws
3) Daya pada kumparan primer (Pp) = daya pada kumparan sekunder (Ps)
Pp = Ps Maka : Vp . Ip = Vs . Is
4. Efisiensi Trafo ( η )
Efisiensi trafo adalah perbandingan antara daya sekunder dengan daya primer, atau perbandingan antara energi sekunder dengan energi primer.
Efisiensi trafo dinyatakan dalam % (prosen)
Rumus : η = x 100 % η = x 100 % η = x 100 %
Keterangan :
η = efisiensi trafo (%) Vp = tegangan primer (volt)
Wp = energi primer (joule) Vs = tegangan sekunder (volt)
Ws = energi sekunder (joule) Ip = arus primer (A)
Pp = daya primer (watt) Is = arus sekunder (A)
Ps = daya sekunder (waat)
Penggunaan transformator :
1) Pada alat-alat radio
2) Tape recorder
3) Catu daya (power supply)
4) Stabilisator
5) Transmisi daya listrik jarak jauh
5. Induktor Ruhmkorff
Alat untuk menghasilkan GGL induksi tegangan tinggi dengan menggunakan arus searah bertegangan rendah. Induktor Ruhmkorff terdiri atas :
a. Kumparan primer
Ø Jumlah lilitan sedikit
Ø Kawat pendek dan besar (tebal)
Ø Tegangan rendah dan arus searah (DC)
b. Kumparan sekunder
v Jumlah lilitan banyak
v Kawat panjang dan kecil (tipis/halus)
v Menghasilkan tegangan sangat tinggi dan arus DC
6. Transmisi Daya Listrik Jarak Jauh
Transmisi daya listrik adalah pengiriman/penghantaran daya listrik jarak jauh. Untuk mentransmisikan daya listrik dari pusat pembangkit listrik ke konsumen yang jaraknya sangat jauh digunakan transformator (trafo) dan tegangan tinggi.
Tujuannya adalah :
1) Agar kuat arus yang mengalir kecil
2) Daya dan energi listrik yang hilang menjadi lebih kecil
3) Kawat penghantar yang digunakan lebih kecil, sehingga biaya lebih murah
Manfaat trafo pada transmisi daya listrik jarak jauh adalah sebagai berikut :
1) Memperbesar atau memperkecil potensial listrik
2) Mengurangi energi yang hilang diperjalanan
3) Memperkecil arus listrik sehingga diperlukan kawat yang relative kecil
4) Dengan menggunakan kawat kecil maka biayanya juga semakin kecil
I. Pililah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang ( x ) pada jawaban yang benar !
1. Daerah pada magnet yang gaya magnet- nya terkuat disebut ....
a. magnet
b. medan magnet
c. kutub magnet
d. garis gaya magnet
2. Daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut ....
a. kutub magnet
b. medan magnet
c. garis gaya magnet
d. magnet elementer
3. Dari bahan-bahan berikut, yang bukan bahan magnetik adalah ....
a. gelas c. kobalt
b. besi d. nikel
4. Jika jarak antara dua kutub magnet dijauhkan, maka gaya magnet yang timbul ....
a. tetap c. bertambah
b. menjadi nol d. berkurang
5. Jika magnet batang dipotong menjadi tiga bagian, maka bagian yang tengah ....
a. tidak bersifat magnet
b. hanya memiliki kutub utara
c. hanya memiliki kutub selatan
d. memiliki kutub utara dan selatan
6. Perhatikan gambar di bawah ini.
Sifat magnet batang yang benar ditunjukkan gambar ....
a. ii dan iii c. i dan ii
b. ii dan iv d. i dan iv
7. Perhatikan gambar di bawah ini,
Bagian yang menunjukkan sudut inklinasi adalah ....
a. 1 dan 3
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
8. Sudut antara jarum kompas dengan arah utara sebenarnya disebut ....
a. inklinasi
b. deklinasi
c. kutub
d. bumi
9. Sebuah magnet batang dipotongpotong menjadi tiga bagian. Susunan kutub-kutub magnet yang benar adalah ....
10. Gambar garis gaya magnet pada magnet batang yang benar ditunjukkan gambar ....
11. Kegiatan yang tidak menambah kekuatan elektromagnet adalah ....
a. memperbesar arus listrik
b. mengubah arah arus listrik
c. memberi inti besi pada kumparan
d. menambah jumlah lilitan
12. Peralatan yang memiliki magnet tetap serta kumparan yang terus berputar karena arah arus listriknya berubahubah adalah ....
a. bel listrik c. galvanometer
b. solenoida d. motor listrik
13. Ilmuwan yang menemukan arus listrik dapat menghasilkan medan magnet adalah ....
a. Faraday c. Henry
b. Oersted d. a dan c benar
14. Peristiwa timbulnya arus listrik akibat perubahan medan magnet disebut ....
a. induksi elektromagnetik
b. elektromagnetik
c. transformator
d. generator
15. Generator dapat dipandang sebagai kebalikan dari ....
a. galvanometer
b. transformator
c. motor listrik
d. elektromagnet
16. Sebelum arus listrik PLN dari jaringan transmisi memasuki rumahmu, arus tersebut melalui ....
a. komutator
b. transformator step up
c. transformator step down
d. voltmeter
17. Alat-alat di bawah ini menggunakan prinsip kerja elektromagnetik, kecuali ....
a. bel listrik c. relai
b. telepon d. setrika listrik
18. Sebuah transformator dihubungkan dengan tegangan 120 volt. Jika lilitan primernya 40 dan lilitan sekundernya 160, maka besar tegangan sekunder adalah ....
a. 30 volt c. 480 volt
b. 160 volt d. 640 volt
19. Di bawah ini kegunaan induksi elektromagnetik, kecuali ....
a. menimbulkan arus induksi
b. mengubah arus bolak-balik
c. mengubah energi gerak menjadi energi listrik
d. membangkitkan gaya gerak listrik induksi
20. Gaya Lorentz yang terjadi pada kawat lurus berarus listrik dapat diperbesar dengan cara ....
a. memperpendek kawat
b. memperbesar kuat arus
c. diberi magnet yang lemah
d. memperbesardiameter kawat
21. Perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder sebuah transformator 2 : 5. Jika tegangan sekunder 120 volt, maka tegangan primernya adalah . . . . . .
a. 300 volt
b. b. 120 volt
c. c. 50 volt
d. d. 48 volt
22. Berikut ini hubungan yang benar antara banyaknya lilitan (N) dengan tegangan (V) yang benar adalah . . . . . .
a. Vp x Vs = Np x Ns c. Vp : Ns = Vs x Np
b. Vp x Ns = Vs x Np d. Vp x Vs = Ns x Np
23 Sebuah trafo mempunyai perbandingan lilitan primer dsan sekunder 5 : 3. Jika arus primernya 6 A, maka besar arus sekunder adalah . . . . . .
a. 3,6 A b. 10 A c. 18 A d. 30 A
24. Energi yang masuk melalui kumparan primer sebuah trafo 600 J. jika energi yang keluar dari kumparan sekunder 450 J, maka efisiensi trafo adalah . . . . . .
a. 130 % b. 100 % c. 75 % d. 60 %
25. Efisiensi sebuah trafo 90 %. Kumparan primernya dihubungkan dengan tegangan 200 volt. Ternyata pada kimparan sekunder dapat menghasilkan daya 90 watt. Maka kuat arus yang mengalir pada kumparan tersebut adalah . . . . . .
a. 0,5 A b. 1 A c. 1,1 A d. 2 A
II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !!
1. Ilmuwan yang pertama kali menemukan gejala induksi elektromagnetik adalah . . . . . .
2. Alat yang dapat menimbulkan GGL induksi dengan prinsip kerja menggerakkan magnet disekitar kumparan adalah . . . . . .
3. Trafo ideal memiliki efisiensi trafo sebesar . . . . . .
4. Jumlah garis gaya magnet yang menembus bidang secara tegak lurus disebut . . . . . .
5. Kumparan yang berputar dalam dynamo dinamakan . . . . . .
6. Perbedaan generator AC dengan generator DC terletak pada bagian ……
7. Efisiensi transformator selalu kurang dari 100 %, karena sebagian energi listrik berubah menjadi energi . . . . . .
8. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan listrik menjadi arus . . . . . .
9. Alat yang digunakan untuk menghasilkan GGL induksi dengan tinggi dari arus searah bertegangan rendah adalah . . . . . .
10. Transformator yang digunakan untuk menurunkan tegangan listrik bolak-balik adalah . . . . . .
III. Jawablah soal-soal berikut !!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan GGL induksi dan arus induksi !
2. Sebutkan 3 (tiga) cara untuk menimbulkan GGL induksi !
3. Sebutkan 4 faktor yang mempengaruhi GGL induksi !
4. Sebuah kumparan terdiri atas 800 lilitan. Mula-mula melingkupi garis gaya magnet 1200 weber, 5 sekon kemudian melingkupi 1500 webwe. Hitung berapa GGL induksi yang timbul pada ujung kumparan !
5. Jika ingin mendapatkan tegangan 5000 volt dari tegangan 220 V, berapakah jumlah lilitran sekunder jika lilitran primernya 100 lilitan ?
KUNCI JAWABAN
1. c 6. d
2. d 7. a
3. a 8. b
4. d 9. d
5. d 10. B
11. b 6. c
12. b 17. d
13. b 18. c
14. a 19. c
15. c 20. c
26. D
27. A
28. A
29. C
30. C
II. 1. Michael Faraday
2. Dynamo sepeda
3. 100 %
4. Fluks magnet
5. Rotor
6. Cincin
7. Kalor
8. Bolak-balik
9. Indoktor Ruhmkorff
10. Trafo step-down
III. 1. GGL indukasi adalah beda potensial pada ujung-ujung penghantar yang ditimbulkan oleh adanya perubahan jumlah garis gaya magnetyang masuk ke dalam kumparan.
Arus indukasi adalah arus listrik yang mengalir karena adanya GGL induksi.
2. a. Menggerakkan magnet masuk dan keluar kumparan
b. Memutar magnet di depan kumparan.
c. Memutar kumparan di dalam medan magnet.
3. a. Jumlah lilitan kawat kumparan.
b. Kecepatan gerak magnet.
c. Kekuatan magnet.
d. Inti besi dalam kumparan.
4. Diketahui : N = 800 lilitan
ΔΦ = 1500 – 1200 = 300
Δt = 5 sekon
Ditanyakan : εind. . . . . . ?
Jawab : εind = −N
= −800 x
= −800 x 60
= −48000 V
Jadi : GGL induksi adalah −48000 V
5.Diketahui : Vp = 5000 V
Vs = 220 V
Np = 100 lilitan
Ditanyakan : Ns. . . . . ?
Jawab : =
=
5000 = 22000
=
= 4,4 lilitan
DAFTAR PUSTAKA
Adnan Adjis, dkk, 1989, Fisika III, Jakarta, Pustaka Ilmu Lembar Kerja Siswa, PLG IPA Fisika, Jakarta, Direktorat Pendidikan Menengah Umum Ditjen Dikdasmen, Depdiknas
Matchen Kanginan, 1991, IPA ElsE/ca SMP Jilis/, Jakarta, Erlangga
Kanginan, Marhten, 1991, IPA – Fisika SLTP Jilid 3 , Jakarta, Penerbit Erlangga.
Soepono, M. Sc, dkk, 1981. Zat dan Energi, Jakarta, Depdiknas
Sri Sukabdiah Dra, dkk,1993, Fisika Seri Keterampilan Proses IPA Semester 5, Jakarta,
Penerebit Yudistira.
Sri Sukabdiah, Dra, dkk, 1993, Fisika IB-SLTP, Yudistira
Sudaryanto, Drs, dkk, 2008, Seri IPA – Fisika untuk SLTP, Jakarta, Rasindo.
Sudaryanto, Drs, dkk,2009 Fisika III, Bina Budaya
Widagyo Mangunwiyoto dan Harjono, 1992, Pokok-pokok Fisika SLTP Jilid 3, Penerbit Erlangga.
Sudibyo Ellok,dkk.2008. Mari Belajar IPA 3 Untuk SMP/MTs Kelas IX.Jakarta: Pusat Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar